Senin, 29 Juni 2015

Atas Nama Cinta

Aku sungguh belum sepenuhnya menyadari bahwa kamu telah benar-benar menjadi milikku saat ini. Namun, senyummu menyadarkanku bahwa kamu benar-benar di sampingku. Maka, jangan pernah ada niatan dalam hatimu untuk meninggalkanku. Aku tidak akan sanggup menerima kenyataan yang buruk seperti itu. Tetaplah bersamaku dalam suka dan duka, dalam tangis dan tawa. Kita akan berjuang bersama menuju puncak kebahagiaan cinta. seperti yang pernah diperjuangkan oleh para pejuang cinta dulu.
Ah, rasanya aku seperti mimpi mampu mendapatkanmu. Dan mendapatimu telah berada di sampingku sebagai seorang yang istimewa. Aku bahkan lupa bagaimana kamu bisa berada di sampingku. Sebab, kita adalah sepasang kekasih yang unik.
Sebelumnya, aku hanya seorang anak manusia dengan tingkat malu tinggi. Aku adalah seorang yang pemalu dan lebih banyak minder disbanding percaya diri. Saat aku mendapati bahwa aku jatuh cinta padamu aku justru kebingungan. Bagaimana cara mengungkapkan isi hatiku yang kian membuncah? Alhasil, aku hanya bisa memperhatikanmu dari jauh. Aku hanya bisa mengagumi tingkahmu. Aku hanya merasakan tawamu saat kamu duduk bersama teman-temanmu. Aku tetap saja mencintaimu dari jauh. Aku sungguh tidak sanggup untuk mengatakan apapun prihal rasa yang kusimpan dalam hati. Walaupun sempat aku ingin mengungkapkan sebuah rasa ini meski sekedar lewat tulisan namun rasanya aku kurang percaya diri. Begitu banyak ketakutan-ketakutan yang hinggap di kepalaku. Akhirnya, aku menemukan ide agar kamu mengetahui perasaanku. Aku mengirimkan sinyal-sinyal kode rahasia yang hanya dimenegrti oleh para pecinta. Namun ternyata kamu tidak begitu peka terhadap kode yang aku kirimkan sampai akhirnya aku sering salah tingkah di hadapanmu. Aih,
Kini, aku baru mengertahuinya setelah kita bersama. Kamu juga ternyata bukan orang yang ahli dala urusan menyampaikan rasa. Aku tahu kamu juga telah lama memendam rasa padaku dari pertama kali kita bertemu. Namun, sikapmu yang pendiam dan cenderung cuek terhadap lawan jenis membuat dirimu sendiri kesulitan untuk mengungkap rasa. Seperti aku, kamu juga ternyata memperhatikanku dari jauh. Dan tanpa kita sadari kita sering sama-sama memergoki saat kita saling memperhatikan. Tapi, kita justru saling salah tingkah. Aku juga tahu bahwa selama kamu memendam rasa kamu juga sering mengirim kode-kode rahasia yang tidak aku tangkap. Kamu sering juga salah tingkah sepertiku. Aih,
Beberapa lama kita saling mengirim kode namun tak ada satu pun diantara kita yang peka terhadap kode yang dikirim masing-masing. Ternyata beginilah jika seorang pemalu menyukai seorang yang pendiam dan cuek. Kita hanya akan saling mengirim kode namun tak pernah peka. Lucunya.
Entah siapa yang memulai kesadarannya diantara kita karena kenyataannya kini kita telah bersanding sebagai sepasang kekasih.
Tapi, itu semua tidak penting. Yang jelas setelah aku benar-benar mengenalmu ternyata kamu adalah orang yang istimewa. Di balik diammu yang misterius ternyata kamu juga menyimpan sisi humoris yang selalu membuatku tersenyum bahagia. Di balik cuekmu terhadap lawan jenis ternyata kamu adalah pribadi yang romantis.
Dan aku. Seperti katamu bahwa di balik pemaluku, aku merupakan orang yang penuh perhatian. Dan aku baru menyadarinya.
Aku masih saja bingung sampai saat ini. Bagaimana mungkin seorang pendiam dan cuek bisa bersatu dengan seorang yang pemalu? Padahal awalnya kita sama-sama sulit untuk mengungkap rasa yang membuncah. Mungkin takdirlah yang menyatakan perasaan kita berdua. Mungkin waktu yang mengungkapkan perasaan yang kita pendam atas nama cinta.

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar