Entah kenapa saat aku
mendengar denting jam yang berbunyi seolah itu adalah sebuah bisikan manja
darimu. Rasanya, hati ini selalu saja berbisik untuk sekedar mencari kabar
tentangmu yang disana. kadang pula rasa sesal hadir begitu saja saat baying wajahmu
menari dipelupuk mataku.
Bukan aku tidak pernah
mencoba untuk menghapus namamu dari ingatanku. Bukan aku tidak berusaha untuk
tidak tahu lagi tentangmu. Tapi, kenangan yang pernah kita jalani telah
mengakar kuat dalam ingatanku. Sejauh apapun aku berlari tetap saja aku tidak
bisa sembunyi dari baying wajahmu.
Adakah kamu disana
merasakan hal yang sama?
Aku yakin kamu mungkin
sudah lupa dengan semua yang pernah kita jalani. Ini hanyalah bagian dari
kekonyolanku saja karena masih mengingat cerita kita yang telah usai. Selalu saja
sulit bagiku untuk melupakan semuanya.
Semakin aku berusaha
melupakan rasanya hati ini semakin sakit. Semakin aku berlari menjauh tapi
rasanya baying-bayang senyummu kian mendekat saja.
Adakah kamu merasakan hal
yang sama?
Aku yakin tidak. Mungkin,
saat ini kamu sedang menertawakan kekonyolanku karena masih saja mengingatmu. Mengingat
kenaangan antara kita berdua. Tertawalah! Sesekali aku memang ingin
mendengarkan lagi tawamu walau itu untuk menertawakan kekonyolanku.
Setelah ini mungkin memang
aku harus benar-benar sembunyi. Mencari ketenangan, dan belajar bagaimana cara
melupakan. Karena bagiku, melupakan ternyata lebih sulit daripada mengingat. Aku
masih bisa dengan mudah mengingat semua tentang kita. Namun rasanya sulit untuk
menghilangkan ingatan itu.
Ajari aku mantra yang bisa
menghapus semua kenangan kita. Seperti kamu yang dengan mudahnya melupakan
semua yang pernah kita jalani. Ah, sungguh kamu benar-benar telah menyebarkan
luka dalam diriku hingga aku sndiri bingung mencari penawarnya.
Rasanya aku ingin pergi sejauh yang aku bisa
agar aku bisa terlupa semua kisah tentang kita. Namun, sekali lagi diamanpun
aku berada yang ada hanya bayangmu.
Kamu memang kejam. Pergi begitu
saja setelah menabur duri yang amat menyakitkan. Bahkan, air mataku sudah
tiadak sanggup lagi untuk berkata. Rasanya lautan air mataku telah habis hanya
untuk menangisi dirimu yang tidak pernah peduli denganku.
Ajari aku mantra yang bisa
dengan mudah melupakan semua tentang kita! Aku tidak ingin mati konyol hanya
karena terbunuh rasa yang tak bisa ku kendalikan. Aku juga ingin bahagia walau
tak bersama dirimu lagi.
Seperti kamu yang dengan
bahagianya meninggalkanku yang membutuhkanmu. Dalam hati ini seolah tidak ada
lagi yang tersisa selain luka yang justru dilukai oleh orang yang aku cintai.
Aku masih belum yakin
apakah luka ini akan segera pulih atau justru akan membusukkan hatiku karena
tertimbun kenangan masa lalu yang tak bisa ku lupakan.
Ajarkan aku mantra agar
aku bisa dengan mudah melupakan semua tentang kita. Aku juga ingin bahagia meski
tanpamu.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar