Sungguh, bukan aku masih
belum mampu untuk melupakanmu. Karena memang tak ada niatan dalam benakku untuk
melupakanmu. Terlalu banyak yang telah kita jalani dan itulah yang tak kan
pernah bisa kulupakan. Kalau hanya untuk melupakan wajahmu itu tidaklah sulit
tapi jika harus melupakan kisah-kisah yang pernah kita jalani itu tidaklah
mudah. Bagaimanapun juga kau telah menjadi bagian dari cerita hidupku.
Bukan aku masih tidak mau
untuk kehilanganmu. Bukan aku masih belum mau merelakan kamu bahagia dengan orang
lain. Justru, yang aku sayangkan kenapa kamu pernah hadir dalam hari-hariku. Menawarkan
kebahagiaan, berbagi senyum lalu sekarang pergi begitu saja.
Kenapa harus kamu yang
melakukan ini semua. Saat aku sudah mulai merasa nyaman berada di samping mu
kamu justru meninggalkanku bersama luka yang belum tentu bisa aku sembuhkan.
Barangkali memang begini :
“Yang serius tidak akan
mau meninggalkanmu barang sesaat pun.”
Tapi, apakah benar selama
ini kamu tidak serius untuk menjalani kisah kita? Apakah senyummu yang kemarin
hanyalah kepalsuan? Apakah kebahagiaan yang kamu tawarkan juga hanyalah
kepalsuan belaka? Mungkin memang benar adanya jika yang benar-benar serius
tidak akan meninggalkan kita. Jika memang kamu benar-benar serius tentu kamu
akan berusaha untuk menguatkan cinta kita. Tentu jika serius kamu akan
mengusahakan agar cinta kita terus tumbuh dan bertahan diantara badai yang
selalu saja menerpa tiada henti.
Barangkali memang begitu adanya.
Tapi, kenapa harus kamu? Setelah
keyakinan tumbuh dalam hatiku bahwa kamu adalah yang terbaik yang pernah aku
temukan namun kenyataannya kamu pun tidak jauh berbeda dengan yang lain.
Kenapa harus kamu? Saat
aku sudah memantapkan hati bahwa kamu adalah orang terakhir yang akan mengisi
relung hatiku namun kenyataannya kamu pun memilih berpaling ke lain hati.
Kenapa harus kamu?
“Karena yang serius tidak
akan meninggalkanmu!”
Aku akan merapalkan mantra
itu saat kerinduan padamu muncul dalam hatiku yang sepi ini.
Mungkin, mantra itu pula
lah yang akan dirapalkan oleh mereka yang mengalami kisah serupa. Termasuk kamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar