Hati memang tak bisa
dibohongi.
Tentang sebuah perasaan,
selalu saja hati ingin mengatakan hal yang sebenarnya. Namun, kenyataannya
tidak mudah bibir ini mengatakan rasa yang sesungguhnya.
Saat melihat senyummu, aku
ingin mengatakan bahwa senyummu telah membuatku terpana.
Saat melihat tatap matamu
aku pun ingin mengatakan bahwa aku mengagumimu.
Saat melihat semua yang
ada padamu, aku ingin mengatakan bahwa aku mencintaimu.
Tapi, aku bisa apa saat
semua rasa ini muncul? Aku sadar diri akan posisiku saat ini. Akhirnya aku
hanya bisa mengagumimu dari jauh.
Aku selalu saja ingin
memperhatikanmu meski dari jauh dan selalu berharap kau akan melihatku sedang
memperhatikanmu lalu kau tersenyum simpul. Meski kau tak sering tersenyum
padaku.
Aku selalu berusaha
mengagumimu dalam setiap do’aku dan berharap kau hadir dalam setiap
mimpi-mimpiku. Selalu saja begitu.
Aku selalu saja ingin
melihat tatapan matamu yang mampu membuat detak jantungku berhenti berdetak
untuk sejenak. Tatapan mata yang selalu saja mampu membuat nafasku tercekat
untuk beberapa saat.
Walau kadang aku ingin kau
bukan sekedar mimpi indah. Aku ingin kau menjadi kenyataan dalam setiap
nafasku. Agar aku bisa melihat senyummu sepuasnya. Agar aku bisa melihat tatap
matamu untuk waktu yang lama. Agar aku bisa menikmati semuanya. Ah,
Bisa apa aku untuk mendapatkanmu?
Cinta memang tak harus
saling memiliki. Tapi, nyatanya kalimat itu hanya bagi mereka yang sangat kuat
dan tidak untukku. Aku terlalu lemah apalagi jika rindu menghampiri meski kau
belum menjadi milikku.
Tapi, aku selalu berharap
semua angan itu menjadi kenyataan terindah dalam hidupku. Menyatukan dua hati
antara aku dan kau tanpa mereka.
Tapi, aku bisa apa?
Selain menunggu dan menunggu.
Agar Tuhan membuka mata
hatimu dan menganggapku ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar