Senin, 08 Juni 2015

Menunggu


Hati memang tak bisa dibohongi.
Tentang sebuah perasaan, selalu saja hati ingin mengatakan hal yang sebenarnya. Namun, kenyataannya tidak mudah bibir ini mengatakan rasa yang sesungguhnya.
Saat melihat senyummu, aku ingin mengatakan bahwa senyummu telah membuatku terpana.
Saat melihat tatap matamu aku pun ingin mengatakan bahwa aku mengagumimu.
Saat melihat semua yang ada padamu, aku ingin mengatakan bahwa aku mencintaimu.
Tapi, aku bisa apa saat semua rasa ini muncul? Aku sadar diri akan posisiku saat ini. Akhirnya aku hanya bisa mengagumimu dari  jauh.
Aku selalu saja ingin memperhatikanmu meski dari jauh dan selalu berharap kau akan melihatku sedang memperhatikanmu lalu kau tersenyum simpul. Meski kau tak sering tersenyum padaku.
Aku selalu berusaha mengagumimu dalam setiap do’aku dan berharap kau hadir dalam setiap mimpi-mimpiku. Selalu saja begitu.
Aku selalu saja ingin melihat tatapan matamu yang mampu membuat detak jantungku berhenti berdetak untuk sejenak. Tatapan mata yang selalu saja mampu membuat nafasku tercekat untuk beberapa saat.
Walau kadang aku ingin kau bukan sekedar mimpi indah. Aku ingin kau menjadi kenyataan dalam setiap nafasku. Agar aku bisa melihat senyummu sepuasnya. Agar aku bisa melihat tatap matamu untuk waktu yang lama. Agar aku bisa menikmati semuanya. Ah,
Bisa apa aku untuk mendapatkanmu?
Cinta memang tak harus saling memiliki. Tapi, nyatanya kalimat itu hanya bagi mereka yang sangat kuat dan tidak untukku. Aku terlalu lemah apalagi jika rindu menghampiri meski kau belum menjadi milikku.
Tapi, aku selalu berharap semua angan itu menjadi kenyataan terindah dalam hidupku. Menyatukan dua hati antara aku dan kau tanpa mereka.
Tapi, aku bisa apa?
Selain menunggu dan menunggu.
Agar Tuhan membuka mata hatimu dan menganggapku ada.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar