Marilah kita sedikit berbagi cerita sebelum kamu benar-benar pergi. Anggap saja ini adalah cerita terakhir yang akan kamu dengar dariku setelah sebelumnya kamu mendengarkan banyak cerita dariku. Anggap saja ini cerita terakhir antara aku dan kamu--kita.
Jangan terlalu terburu-buru untuk pergi dahulu. Akan lebih baik jika kita menyudahi hubungan kita dengan cara yang lebih baik. Bukan dengan tergesa-gesa. Jangan sampai ada penyesalan setelahnya hanya karena kita terlalu terburu-buru mengikuti ego dan nafsu.
Tenang saja, aku tidak bermaksud untuk menahan langkahmu. Aku tidak bermaksud menghalangi keputusanmu untuk pergi. Hanya saja aku ingin kita berpisah dengan cara yang tenang sebagaimana pertama kali kita dulu menjalin hubungan. Mungkin, kamu mengira ini hanya caraku saja untuk mengulur waktu. Tidak apa jika kamu berpikiran seperti itu karena mungkin ada benarnya. Hanya saja, lebih dari itu aku ingin agar tidak ada permusuhan dan dendam setelah semuanya usai. Aku hanya ingin semuanya selesai tidak ada lagi prasangka diantara kita. Aku ingin kita saling berbagi keluh kesah tentang semua yang mengganjal dihati masing-masing. Itu agar saat kita telah berpisah tidak ada lagi penyesalan.
Mungkin dengan cara seperti ini kamu mengira bahwa aku tidak bersedih akan perpisahan yang akan kita hadapi. Sungguh aku sangat bersedih bahkan mungkin lebih dari apa yang kamu rasakan. Hanya saja keinginan agar tidak ada lagi penyesalan setelah hubungan kita berakhir lebih besar daripada kesedihan itu. Di ungkapkan ataupun tidak tetap saja akan ada kesedihan akibat perpisahan. Marilah kita sama-sama dewasa untuk mengontrol emosi masing-masing. Lalu kita saling berbagi prasangka sebelum kita benar-benar berpisah. Setelah itu kamu boleh pergi kemanapun dan dengan siapapun.
Aku juga akan sedikit berpesan padamu, lebih tepatnya untukku atau mungkin untuk kita.
Apakah kamu sudah pernah mendengar kata-kata bijak seperti ini:
Andaikan kita kehilangan uang, maka biarlah kita ikhlaskan saja. Mungkin memang bukan hak kita. Kita berdoa saja agar Tuhan selalu memberikan kesehatan kepada kita. Mungkin saja uang itu sebagai tukar dengan kesehatan kita. Biarlah uang itu hilang yang penting kita diberi kesehatan. Karena dengan sehat, kita masih bisa mencari uang yang lebih banyak dari yang hilang.
Sebenarnya, kata-kata itu tidak hanya untuk orang yang kehilangan harta. Kata-kata ajaib tersebut juga berlaku untuk cinta. Mungkin begini,
Andaikan kita kehilangan seseorang, biarlah dia pergi. Karena mungkin dia memang bukan untuk kita. Mungkin saja Tuhan ingin menggantinya dengan yang lain dengan caraNya.Biarlah yang memang telah pergi. Biarkan saja orang yang kita cintai itu pergi asalkan jangan sampai cinta yang kita miliki ikut hilang dari hati. Sebab, dengan cinta yang kita miliki maka kita masih bisa mencintai yang lain. Seseorang yang lebih baik dari dia yang memilih pergi.
Mungkin, begitulah seharusnya kita menyikapi perpisahan kita. Kita hanya dua insan yang dipertemukan untuk saling berpisah. Tujuannya agar suatu saat nanti saat kita telah menemukan seseorang yang benar-benar mencintai kita, maka kita tidak akan pernah meninggalakannya karena meninggalkan dan ditinggalkan orang yang kita cintai amat menyakitkan.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar