Bukankah
awalnya kita tak saling mengenal?
Lalu,
cinta telah mempertemukan kita. Kita mencoba menyelami kedalaman cinta yang
kita harapkan bahagia. Tapi, memang perkara hati tidak bisa dipaksakan. Di tengah
perjalanan cinta, kita menemukan ketidakcocokan.
“Kita
tidak memiliki kecocokan, lebih baik kita sudahi sampai disini sebelum kita
benar-benar jauh melangkah.” Katamu.
Aku
tak bisa memaksakan karena memang aku tahu, perkara hati tidak untuk
dipaksakan.
Tapi,
aku hanya tidak ingin setelah ini kita akan saling membenci satu sama lain. Hanya
karena cinta yang kita usahakan tak menemui akhir yang indah. Aku tak ingin
kita akan saling melupakan.
Bukankah
kita memang awalnya tidak saling mengenal? Dan cinta hadir mempertemukan kita.
Jadi,
tidak lantas kita harus saling membenci saat cinta kita tak bisa di usahakan
lagi.
Bukankah
kita pernah saling berbagi kebahagiaan?
Bukankah
kita pernah saling mengusahakan agar kita sama-sama bahagia?
Jadi,
tidak ada alasan untuk kita saling membenci sekarang.
Aku
masih ingin melihatmu bahagia. Aku masih ingin melihat senyummu. Meski bukan
aku yang membuatmu bahagia. Meski bukan aku yang membuatmu tersenyum.
Kita
tidak harus saling membenci meski cinta tak lagi menyatukan kita.
Bukankah
kita masih bisa bersatu dan berbahagia sebagai seorang sahabat yang saling
menguatkan?
Kita
tak harus saling membenci!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar