Selasa, 16 Juni 2015

Cinta Adalah Pengorbanan


Barangkali, aku bukan lah para pujangga atau penyair yang pandai merangkai kata. Aku hanyalah seorang anak manusia yang baru saja mengenal cinta. mungkin benar seperti apa yang di katakana para penyair-penyair bahwa dengan cinta menddadak semua orang berubah menjadi bak penyair. Dengan cinta pula seorang bisa berubah kepribadian. Mungkin itu juga yang terjadi pada diriku.
Atas nama cinta pula aku mampu merapalkan kata yang biasanya tak pernah ku rapalkan. Semisal, aku rindu kamu, aku sangat bahagia di dekatmu, aku merasa sedih saat tidak ada di dekatmu. Aku tidak se-mellow itu awalnya. Aku bahkan termasuk orang yang selalu cuek kepada siapapun, kata-kata cinta awalnya adalah kata yang asing bagi mulut dan telingaku. Tapi, setelah aku mengenalmu dan menemukan yang orang lain sebut cinta semua pandanganku berubah terhadap cinta.
Entah kekuatan apa yang sebenarnya terkandung dalam cinta. yang jelas, cinta mampu meluluhkan kerasnya hatiku dan kerasnya pendirianku. Aku bukan orang yang cengeng awalnya. Namun, saat aku tak bisa melihatmu untuk beberapa hari saja rasanya aku telah menjadi orang yang paling cengeng. Ah, entahlah kekuatan apa yang sebenarnya terkandung dalam cinta.
Atas nama cinta pula lah semua kenakalanku di masa lalu perlahan mulai hilang padahal awalnya tak pernah aku membayangkan akan menjadi seperti ini. Rasanya, aku selalu ingin menjadi yang terbaik di hadapanmu. Menyembunyikan kesedihan dan masalah adalah hal yang selalu aku usahakan saat berada di hadapanmu.
Aku baru meyakini bahwa cinta adalah hidup itu sendiri. Tanpa cinta, hidup pun tak ada. itulah makna yang aku dapatkan sejauh ini.
Maka, untukmu yang telah menjadi bagian dari hidupku. Untuk mu yang telah menjadi hidupku. Aku akan berusaha agar cinta yang terjalin diantara kita akan tetap terjalin.
Aku akan melakukan apapun demi itu. Demi tegaknya bangunan cinta kita. Barangkali itu terlalu puitis. Tapi, memang begitulah diriku saat ini yang mendadak menjadi puitis. Dan kau adalah puisi yang selalu kubacakan.
Cinta adalah pengorbanan. Barangkali itu hanyalah kata-kata emas para pujangga saja. Namun ternyata bukan, bahkan aku pun ingin melakukan apapun demi tegaknya bangunan cinta kita. Bahkan aku akan mengorbankan apapun untuk itu.
Bukankah selama ini aku telah mengorbankan seluruh kenakalanku demi kebaikan kita bersama?
Entahlah, apakah benar harus ada yang di korbankan untuk cinta atau memang cinta itu sendiri adalah pengorbanan.
Aku sering mendengar betapa banyak orang yang rela mati konyol demi sebuah cinta. aku pun pernah mendengar ada yang menjadi pemberani hanya karena cinta walau tidak sedikit yang menjadi penakut karena cinta. seperti aku yang selalu takut kehilanganmu.
Aku pernah mendengar banyak kisah tentang orang-orang yang dengan kisah cinta yang memilukan walau banyak pula kisah yang membahagiakan. Seperti cinta kita yang selalu  ku harapkan bahagia.
Atas nama cinta pula banyak sekali ku saksikan sejarah telah mencatat tentang perjuangan para pecinta yang melakukan apapun demi sebuah pembuktian cinta. maka, akupun akan melakukan hal yang sama namun bukan dengan membuatkan bangunan-banguan mewah sebagai bukti cinta sebagaimana yang telah di lakukan oleh para pejuang cinta sebelum kita.
Aku hanya ingin membuktikan cintaku padamu dengan kesetiaan. Barangkali, suatu saat nanti cinta kita pun akan menjadi sejarah dan cerita yang akan dibaca oleh anak cucu kita.
Maka, aku selalu berdoa agar kau tetap berada di sampingku. Karena aku tidak ingin kehilangan hidupku yaitu hidupmu.
“Jangan pernah sekali-kali mencoba untuk lari agar di kejar. Karena aku tidak akan mengejarmu. Bagiku saat kau lari itu berarti kamu telah memutuskan sebuah keputusn yang tak kan ku mengerti. Lebih baik kita duduk bersama karena berjuang untuk cinta tak sebercanda itu.”
Cinta adalah sebuah pengorbanan. Kita harus mampu untuk mengorbankan ego masing-masing demi kebahagiaan cinta kita.
Ah cinta memang telah membuatku menjadi seorang yang puitis.

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar