Menunggu adalah hal yang
paling membosankan. Mungkin itulah yang sebagian orang katakan. Bahkan aku pun
mengatakan hal yang demikian beberapa waktu yang lalu. Menunggu adalah
aktivitas yang paling menjenuhkan itulah yang aku katakan beberapa waktu yang
lalu.
Namun, saat ini aku
menemukan makna lain dari sebuah kata ‘menunggu’. Saat ini aku berani
mengatakan hal yang lain prihal menunggu.
Sudah beberapa waktu yang
lalu, menunggu menjadi bagian yang paling sering kulakukan setiap saat. Ternyata,
menunggu itu tak selalu membosankan dan menjenuhkan. Menunggu menjadi bagian
yang paling menarik dalam hidupku.
Keadaan seperti ini
dimulai saat jarak tak bisa diajak kompromi untuk tidak memisahkan kita. Mulai saat
itulah hari-hariku selalu diisi dengan menunggu. Menunggu sampai waktu
mempertemukan kita. Setiap hari aku selalu menghitung berapa waktu lagi kita
akan bertemu. Aku menghitung mundur, sudah berapa lama waktu memisahkan kita. Ah,
menunggu menjadi hal yang menarik.
Bukan aku bahagia karena
jarak telah memisahkan kita. Kalau aku boleh memilih tentu aku ingin agar tidak
ada kata menunggu dalam hidupku. Aku ingin agar kita tetap bersama tanpa
terpisah jarak dan waktu. Namun, kenyataannya keadaan tak selalu berpihak. Untuk
itu, aku selalu saja mencari cara agar tetap bahagia meski kita tak saling
bersama. Salah satunya dengan menikmati setiap detik penantian yang kulakukan.
Jika bukan karena cinta
tentu menunggu pun tak menarik bagiku. Dalam proses menunggulah aku belajar
bagaimana menjaga rasa agar tetap tumbuh meski tak saling bersatu. Dari menunggu
aku belajar menjaga kepercayaan. Dari menunggu juga aku belajar bagaimana
menikmati setiap rindu yang selalu meronta. Dari menunggu aku merasakan
nikmatnya sebuah pertemuan.
Bukankah saat ini kita
sama-sama menunggu sampai waktu mau berkompromi untuk mempertemukan kita?
Maka, baiknya kita
menikmati setiap saat yang menjenuhkan itu menjadi sebuah hiasan dalam sebuah
hubungan. Pada setiap detik penantian kita ada saja rindu yang terus
menggunung. Namun, percayalah suatu saat nanti kita tidak perlu lagi menunggu
hanya untuk bertatap muka. Kelak kita akan memiliki waktu sepuasnya untuk
melepas rindu dengan pelukan yang mesra dan senyuman manja.
Barangkali, ini yang
dinamakan keajaiban cinta. awalnya aku menganggap bahwa menunggu adalah hal
yang menjenuhkan namun cinta selalu punya cara agar setiap kisah yang kita
jalani selalu terasa indah. Seperti menunggu ini, perlahan aku mulai menikmati
setiap penantian akan pertemuan kita.
Tak ada yang perlu aku
khawatirkan lagi saat ini. Karena aku, kamu, kita telah sepakat bahwa jarak
tidak akan membunuh rasa yang ada dalam diri masing-masing. Justru jarak yang
memisahkan akan memperkuat rasa diantara kita.
Kini, aku mulai menyadari
kenapa ada orang yang masih setia meski ditinggal untuk waktu yang lama dengan
jarak yang jauh. Jawabannya karena cinta.
Cinta selalu mengajarkan
kebahagiaan disetiap perjalanannya. Dan aku pun percaya akan hal itu. Semoga jarak
yang memisahkan kita segera berdamai seiring berjalannya waktu.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar