Kamis, 11 Juni 2015

Suatu Saat Nanti


Aku harap kamu mau mendengarkan dulu penjelasan singkatku ini sebelum kau benar-benar memutuskan untuk meninggalkanku. Setelah itu, aku serahkan semua keputusan kepadamu.
Dengarlah,
Suatu saat nanti kamu baru akan merasakan arti perjuangan setelah kamu merasakan kegagalan atas usahamu. Saat itu kau akan merenung dan menyesal telah menyia-nyiakan orang yang telah sungguh-sungguh memperjuangkan cintanya. Telah bersusah payah untuk memperjuangkan agar kau bisa hidup bersamanya. Namun, andai waktu itu benar-benar kau alami tentu tidak mungkin kalau kau tidak menyesal. Karena bisa saja saat kau menyadari hal itu semuanya sudah terlambat. Orang yang dulu memperjuangkanmu mungkin sudah bahagia dengan orang yang menghargai perjuangannya. Sementara kamu, kamu akan tenggelam dalam lautan penyesalan karena ternyata orang yang kau perjuangkan dengan mengorbankan perasaan orang lain justru tak mengindahkan perjuanganmu.
Suatu saat nanti, kamu akan menyadari bahwa tidak semua yang kau inginkan bisa kamu genggam. Itulah juga yang dia rasakan saat tidak mampu meluluhkan hatimu. Dan saat kau menyadari hal itu semuanya sia-sia saja. Kini tanganmu hampa belaka, tangan yang dulu berusaha menggenggammu ternyata telah bahagia dengan yang lain. Sementara kamu, kamu hanya meratapi kekonyolanmu karena telah mengabaikan tangan yang dulu ingin menggenggammu hanya untuk mengejar orang yang tak pernah mau menerima genggaman tanganmu. Lalu, kau hanya akan terus tenggelam dengan rasa belas kasihan. Belas kasihan terhadap dirimu sendiri karena kamu telah menyadari bahwa ditanganmu tidak ada sesuatupun yang kamu genggam. Tidak ada tangan dia yang dulu berusaha mengulurkan tangannya untuk kau genggam tidak juga tangan orang yang ingin kau genggam dengan tanganmu.
suatu saat nanti kau baru akan menyadari.
Bahwa segala sesuatunya telah berubah. Saat kau telah merasa lelah memperjuangkan orang yang tak mengindahkan perjuanganmu. Saat kau telah putus asa untuk mengejar apa yang kamu inginkan namun nyatanya dia tetap menjauh. Semuanya telah berubah.
Orang yang dulu kau acuhkan ternyata telah bahagia dengan orang lain. Sudah tidak ada lagi namamu di hatinya. Sementara kamu hanya bisa melihat dia yang sedang bahagia bersama orang lain dengan gelora api cemburu yang sebenarnya tidak perlu.
Ingatlah suatu saat nanti semuanya telah berubah.
Maka, aku harap kau memikirkan kembali keputusanmu untuk menyudahi hubungan ini!
Namun, bila kau sudah yakin dengan semua keputusanmu maka aku hanya bisa melepasmu dengan senyuman. Seperti pertama kali ku melihatmu.
Tapi, suatu saat nanti kau akan menyadari kebenaran kata-kataku meski aku tak berharap demikian. Aku hanya berharap kau selalu bahagia. Itu saja yang aku sampaikan padamu.
Aku akan menghargai keputusanmu. Aku tidak akan egois dengan menyandra keinginanmu.
Aku tidak akan menyesal melepaskanmu karena saat ini aku telah berusaha memperjuangkanmu.

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar