Untuk beberapa saat
mungkin jarak yang ada diantara kita adalah ujian bagimu, bagiku dan bagi kita.
Aku tidak akan pernah memaksa kamu tetap ada untukku. Yang aku harapkan justru
kamu akan menjaga separuh hati yang kutitipkan padamu. Tanpa paksaan pun tanpa
keragu-raguan.
Aku akan memberikan
kebebasan padamu saat ku tak berada di sampingmu.
Kamu boleh memutuskan
apakah masih tetap menungguku atau kamu akan memilih bahu yang lain sebagai
sandaran saat kamu merasa bahwa hidup yang kamu jalani sungguh melelahkan. Sebab,
aku tidak selalu berada di sampingmu saat hal itu terjadi padamu. Entah sudah
berapa lama aku tidak berada disampingmu saat kamu membutuhkan bahu tempat
berkeluh kesah.
Kamu boleh memutuskan
apakah kamu akan tetap sama-sama berjuang untuk tetap menguatkan rasa diantara
kita. Namun, jika kamu memilih berlari dariku maka aku akan melepaskan dengan
ikhlas karena itu artinya kamu tidak benar-benar serius denganku. Kamu boleh
mencari tempat pelarian terjauh semau dan semampumu. Tapi, andaikan kamu
memilih untuk berjuang bersamaku itulah yang sebenarnya aku harapkan. Aku akan
mengajakmu lebih merekatkan tali cinta yang mengikatkan kita agar kita sama-sama tak bisa berlari lagi.
Karena memang, jujur saja
untuk saat ini aku masih belum mampu menjanjikan apapun padamu selain
kepercayaan dan cinta yang tulus. Sebab, untuk saat ini nasibku saja masih
kupertaruhkan. Namun, andai kamu masih percaya padaku, pada cinta kita maka
yakinlah aku akan berusaha sekuat mungkin agar kamu tetap bahagia. Kalaupun kamu
memilih untuk tidak mempercayaiku, tidak mempercayai kekuatan cinta kita maka
aku menyerahkan semuanya padamu. Sekali lagi aku memberikan kebebasan padamu
untuk memilih. Hanya satu yang aku tekankan padamu agar jangan ada
keragu-raguan dalam mengambil keputusan.
Bukan aku tidak
mengusahakan agar kamu tetap bersamaku. Hanya saja aku tidak menginginkan kamu
terbelenggu penyesalan yang tidak perlu. Aku tidak menginginkan ada penyesalan
di akhir nanti. Karena bagiku, bahagiamu adalah yang paling utama. Setidaknya itu
telah menunjukan keseriusanku.
Namun, satu hal yang juga
harus kamu tahu bahwa sampai saat ini aku selalu mengusahakan kebaikan pada
hubungan kita. Di sisi lain, aku telah mengerti bahwa saat aku membuka hati
untuk seseorang maka saat itu juga aku telah menyatakan kesiapnku untuk
menerima kekecewaan yang bisa saja menimpa diriku.
Percayalah! Jika kamu
memutuskan untuk tetap bersamaku, maka saat itu kita sepakat untuk sama-sama
berjuang dan menyingkirkan semua keraguan.
Bukankah karena jarak dan
keragu-raguan telah mengajarkan pada kita tentang kedewasaan? Bukankan semuanya
telah mengajarkan bahwa suka , duka, bahagia dan kecewa dapat berbaur dalam
rasa yang sama dan memberikan warna pada hubungan kita?
Percayalah! Tak ada
paksaan untuk sebuah rasa. Seperti itulah diriku padamu. Aku tidak akan
memaksakan apapun darimu. Yang aku inginkan justru ketulusan dan kepercayaan.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar