Minggu, 28 Juni 2015

Hal Yang Harus Kamu Ketahui


Aku tidak pernah membayangkan sebelumnya bahwa hubungan yang kita jalin akan berakhir dengan tragis. Cinta yang selalu aku perjuangkan sekuat hati ternyata tak mengantarkanku kepada kebahagiaan. Janji-janji yang pernah terucap diantara kita kini telah hilang entah kemana. Mungkin berserakan atau telah terbawa arus sungai di pipiku.
Aku masih belum mampu menyadari seutuhnya bahwa kita telah benar-benar benar-benar bersama lagi. namun, dengan sekuat tenaga aku mengumpulkan kepingan-kepingan hati yang telah kamu pecahkan. Sungguh, aku masih belum mampu menata kembali hati yang terlanjur patah.
Tapi, keadaan itu tak kan berlangsung lama menyiksaku. Itulah yang harus kamu ketahui.
Aku beruntung masih memiliki akal pikiran yang masih bebas dari sentuhanmu. Sampai akhirnya aku mampu menyimpulkan bahwa aku harus segera bangkit dari keterpurukan yang kamu buat. Karena aku tahu kalau saja aku terus terpuruk maka itu adalah sebuah kebodohan. Memikirkan orang yang tak pernah memikirkan kita adalah sebuah kekonyolan. Mengingat orang yang tak pernah mengingat kita adalah sebuah kebodohan. Menangisi orang yang selalu membuat kita tersakiti adalah sebuah kekerdilan yang menyengsarakan. Merindukan orang yang tak pernah merindukan kita adalah hal yang tidak mungkin. Akhirnya, aku memahami hal itu. Dan yang paling penting aku tidak ingin kamu menertawakan penderitaanku. Tidak.
Satu hal yang perlu kamu ketahui. Aku tidak secengeng seperti apa yang kamu lihat saat kamu memutuskan untuk benar-benar meninggalkanku. Karena aku menyadari bahwa aku berhak untuk membahagiakan diriku sendiri. Dan itu tak harus ku gapai bersamamu. Aku masih bisa menggapai bahagiaku sendiri dengan caraku.
Kamu juga harus tahu bahwa aku menangis bukan karena kepergianmu. Namun, yang aku tangisi adalah kenangan yang pernah aku lalui. Itu saja.
Aku tidak akan terus merana hanya karena ditinggalkan orang yang tak pernah benar-benar serius mencintaiku. Aku tidak akan membiarkan diriku terus terpuruk hanya karena menyesali kepergianmu. Tidak akan aku sebodoh itu.
Terakhir, yang perlu kamu ketahui bahwa kalaupun aku merasa sakit yang teramat sakit karena perpisahan kita maka cukuplah aku menangisi semalaman. Cukup aku membuang waktuku semalaman untuk menangisimu dan menangisi kenangan kita. Esoknya, aku akan segera bangkit dan menata senyum. Aku akan berusaha menertawakanmu bahwa kamu sudah melakukan kesalahan dengan meninggalkanku. Kamu terlalu bodoh meninggalkan orang yang telah benar-benar serius mencintaimu. Kelak, kamu akan menyadari itu semua setelah kamu tidak mendapatkan kebahagiaan seperti apa yang pernah aku berikan padamu.

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar