Kamis, 01 Oktober 2015

Tak Perlu Ada Penyesalan

Dalam sebuah perjalanan cinta, selalu saja ada kerikil yang senantiasa berusaha membuat langkah kita tergelincir. Ada saja duri yang seolah sengaja ditebar untuk membuat langkah kita menjadi ragu. Namun, tidak semua pasangan mampu melewati itu semua. Termasuk kita.

Cinta yang terjalin diantara kita ternyata masih terlalu lemah hingga kita mudah tergelincir.

Cinta yang terikat diantara kita ternyata masih terlalu rapuh hingga duri yang terhampar dalam perjalanan cinta kita membuat langkah semakin ragu.

Tidak apa. Mengetahui ketidakcocokan diantara kita lebih dini itu justru lebih baik. Daripada kita menyadarinya setelah jauh melangkah. Sebab, jika saja kita terlambat menyadari ketidakcocokan kita maka urusannya akan lebih rumit. Kita akan sama-sama tersiksa oleh pilihan kita sendiri.

Cinta tak hadir begitu saja melainkan melalui proses.
Cintapun tak bisa selalu dipaksakan tumbuh. Seperti mawar yang tidak bisa dipaksa tumbuh dipadang pasir yang gersang. Meski menjanjikan keindahan, namun perlahan keindahan yang kita harapkan tumbuh itu tak kunjung hadir. Kenapa? Karena berada pada tempat yang salah.

Hati dan cinta adalah sebuah anugerah keindahan namun tak kan menjadi indah jika berada di tempat yang salah.

Maka, keputusan untuk menyudahi semua jalinan cinta akan menjadi lebih baik daripada memaksakan kebahagiaan semu.

Jangan pernah ada penyesalan dalam diri kita. Anggap saja, ikatan cinta yang pernah kita jalani adalah sebuah proses pendewasaan agar kelak kita tak terburu-buri dalam menafsirkan cinta.

Entah kenapa, dalam perjalanan cinta aku menyadari tentang diri sendiri. Aku dan kamu harus menyadarinya. Bahwa tidak sepantasnya ada penyesalan dalam cinta meski itu cinta yang berakhir perpisahan. Karena bagiku, penyesalan hanyalah sebutan lain dari penghargaan diri. Penghargaan atas pilihan kita masing-masing. Pilihan atas jalan hidup yang kita buat sendiri.

Perpisahan bukan untuk disesali. Menguatkan keyakinan itu akan membuat kita lebih tenang menjemput cinta yang baru.

Bila cinta yang kita jalani tak mampu membebaskan beban dalam hati maka membiarkan hati mencari kebebasannya. Meski itu dengan mengorbankan hati yang lain. Kita harus ingat bahwa sekalipun kita pernah menemukan cinta dan akhirnya kehilangan cinta atau bahkan cinta itu mati. Bukan berarti kita harus ikut mati bersamanya.

Pada selembar kertas yang bisu aku ingin mengucapkan selamat berpisah. Semoga kita akan menemukan kebahagiaan kita masing-masing. Tanpa perlu lagi merasakan kesedihan akibat perpisahan. Seperti aku yang saat ini sedang mencoba bangkit dari kesedihan.

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar