Senin, 12 Oktober 2015

Takut Sendiri

Segala hal yang berhubungan dengan hati dan perasaan memang aneh. Kadang unik, kadang menarik, namun kadang juga membuat kita menggeleng-geleng kepala. Perasaan itu seperti ada musimnya. Pagi hari cerah bisa saja siang atau sorenya hujan. Seperti itu juga ternyata perasaan. Bisa saja pagi hari nya masih saling mencintai namun sore harinya saling mencaci. Hari ini saling berbagi kasih besoknya saling menyesali. Terkadang memang sulit untuk dimengerti namun memang begitulah kenyataannya. Perasaan itu tidak diam dan tidak kaku. Perasaan senantiasa tumbuh atau menyusut, kadang berkilauan namun bisa dengan cepat meredup. Dalam mengolah perasaan memang tidak bisa sembarangan. Perasaan dalam hal ini hubungan cinta harus senantiasa di perbaharui. Jika tidak maka perasaan akan berubah dengan sendirinya menjadi perbudakan. Kita hanya akan menjalani perjalanan cinta tanpa benar-benar kita merasakan kebahagiaan atas perjalanan itu. Dan jika itu di biarkan maka lambat laun perasaan itu akan mati dengan sendirinya karena kelelahan dan merasa jenuh.

Maka, jangan heran jika kita menyaksikan orang yang hari ini memulai sebuah hubungan lalu tak selang beberapa hari akan memutuskan hubungannya. Sekali lagi itu karena cinta dan perasaan memang harus terus di perbaharui. Kita tak bisa setelah saling menjalin hubungan lalu menjalaninya dengan hal yang sama setiap hari. Itu akan menimbulkan kejenuhan. Kita harus mampu menjadikan perasaan itu tumbuh setiap saat. Menumbuhkan dan merawat perasaan cinta itu tidak jauh beda dengan merawat tanaman. Jika tanaman harus disiram dengan air maka cinta harus terus tumbuh bersama perhatian-perhatian kecil bukan dengan saling acuh. Jika tanaman membutuhkan pupuk untuk tumbuh maka cinta pun begitu. Memberikan kejutan-kejutan kecil juga bisa menumbuhkan cinta. Seperti rumit memang, tapi kenyataannya begitu. Aku sering menyaksikan cinta yang baru tumbuh lantas harus tumbang atau mati karena tak mampu merawat dan memperbaharui perasaan diantara keduanya.

Sebenarnya, jika memang kita benar-benar saling mencintai maka tidak harus serepot itu. Karena jika memang kita saling mencintai, kita akan selalu punya cara agar cinta tetap tumbuh. Cinta yang berlandaskan keseriusan tidak akan mudah goyah hanya karena masalah-masalah sepele. Cinta itu akan saling menguatkan agar senantiasa tumbuh. Kita akan mampu membunuh setiap alasan yang mampu mematikan cinta.

Jika memang ada cinta yang berujung penyesalan dan sakit hati maka mungkin ada yang salah saat memulainya. Karena cinta yang benar-benar tulus tidak akan ada penyesalan. Cinta yang didasari keseriusan tidak akan pernah saling meninggalkan.

Atau mungkin, sebenarnya kita tak benar-benar saling mencintai. Kita menjalin hubungan hanya karena kita takut untuk menjalani hidup sendiri-sendiri. Lalu, hubungan akan berakhir saat kita menemukan hati yang dirasa cocok sebagai tempat berlabuh.

Apakah mungkin ini yang terjadi diantara cinta kita hingga kamu memutuskan untuk pergi?
Mungkinkah memang kita tak pernah benar-benar saling mencintai?
Mungkin memang benar begitu adanya.

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar