Rabu, 28 Oktober 2015

Mencintai Berarti Menerima

Kita bukan lagi dua insan yang baru saja mengenal cinta. Bahkan, kita sering dipaksa berdamai dengan yang namanya sakit hati. Aku,kamu harusnya sudah saling menyadari bahwa cinta yang main-main hanya akan berujung dengan patah hati dan itu adalah hal yang menyakitkan.

Itu juga lah yang sedang aku usahakan. Aku tidak ingin lagi merasakan sakit hati karena dikecewakan. Maka, saat aku telah menemukanmu disampingku, saat itu pula aku berharap bahwa kamu adalah orang terakhir yang menyembuhkan luka sakit hatiku dan tak pernah membuatku sakit hati lagi. Dan aku berharap kamu pun demikian.

Maka, sejak awal aku ingin agar kita membuat kesepakatan untuk tidak saling menyakiti dan menjalani hubungan ini dengan serius. Jadi, usah kamu tanyakan lagi Apa yang kamu suka dariku?.

Pertanyaan tersebut hanya terlontar dalam sebuah hubungan yang tidak pernah serius. Masih banyak pertanyaan lain yang lebih bermakna dari pada menanyakan apa yang aku suka darimu.

Barangkali aku sudah beranggapan begini:

Cinta adalah menerima. Dan jangan pernah menanyakan apa yang aku suka darimu! Mencintai berarti menerima. Mencintaimu apa adanya berarti menerimamu apa adanya.

Begitulah, saat aku memutuskan untuk menjatuhkan hati padamu. Saat itu pula lah aku memutuskan untuk menerima apapun yang ada pada dirimu. Aku menyukai semua yang ada pada dirimu. Bukan sekedar menyukai apa yang terpampang jelas dihadapanmu.

Senyummu, lesung pipimu, tatap matamu, manjamu, semuanya aku suka. Tapi lebih dari itu, aku menyukai caramu menerimaku. Aku menyukai caramu mencintaiku. Aku menyukai ketulusanmu yang juga mau menerimaku apa adanya.

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar