Sedari dulu aku pernah menjelaskan kepadamu bahwa aku bukanlah orang yang gampang jatuh cinta. Namun, kehadiranmu telah mengubah segalanya. Saat aku mengenalmu aku seolah menemukan sisi lain dari diriku--dari hatiku. Aku baru merasakan bahwa aku membutuhkan cinta. Saat itu kamu hadir dalam kehidupanku membawakan cinta yang indah. Kamu telah berhasil membuatku jatuh cinta. Kamu telah membuka tabir yang tak pernah terbuka jika hanya aku yang membukanya bahwa ternyata jatuh cinta itu sangat menyenangkan. Hari-hari seolah lebih berwarna. Setiap waktu seolah hanya ingin memikirkan dia yang kita cintai. Beberapa lama kita rela memperhatikan handphone hanya untuk sekedar menunggu pesan dari dia yang kita cintai walau hanya sebuah ucapan selamat pagi atau kata sapaan lain yang dulu aku menganggapnya hanya kata biasa. Tapi ternayata cinta mampu mengubah kata sederhana itun menjadi indah. Bahkan aku sampai pada titik dimana orang menganggapnya gila. Aku sering senyum-senyim sendiri bahkan tertawa sendiri saat membaca pesan-pesan singkat darimu. Dan mereka yang tak mengerti perasaanku menganggap diriku gila. Atau aku semalaman tidak bisa tidur hanya karena tak mendapatkan kabarmu seharian. Aku yang dulu adalah orang yang tidak mudah jatuh cinta ternyata kini telah berani menjatuhkan hati sedalam-dalamnya. Dan kamulah orang yang telah membuatku demikian.
Dengan dirimu juga lah aku berani melakukan hal-hal yang tak pernah aku lakukan sebelumnya. Bahkan mungkin tak kan pernah aku lakukan jika tanpamu. Mendaki gunung misalnya atau menikmati panorama air terjun. Kegiatan-kegiatan tersebut tak pernah ada dalam agendaku sebelumnya. Namun, lagi-lagi kehadiranmu telah membuat segalanya berubah. Entah kenapa kegiatan-kegiatan tersebut menjadi aktivitas yang menyenangkan. Mungkin salah satunya karena kamu. Ya, karena kamu. Kamulah yang telah memperkenalkanku pada dunia yang tak pernah menarik perhatianku sebelumnya.
Dari dirimu jugalah aku belajar bahwa sesuatu itu perlu di perjuangkan. Termasuk perkara hati. Aku jatuh cinta pada perjuanganmu hanya agar aku jatuh cinta padamu. Aku yang tak tertarik dengan cinta menjadi luluh karena perjuangan.
Kamu ternyata bukan hanya sebatas tempatku menjatuhkan hati. Lebih dari itu kamu juga tempatku berbagi rasa. Bahagia, kecewa, sedih, senang. Aku memilih mencurahkannya padamu. Dan kamu. Ah, hanya dengan pelukanmu yang tulus telah mampu meluruhkan kegelisahanku. Kesedihanku hilang dengan genggaman tanganmu yang erat. Kamu selalu punya cara agar aku tetap bahagia.
Hingga aku tiba di titik dimana aku percaya bahwa kamu adalah masa depanku. Dan ternyata aku salah.
Usahamu membuatku jatuh cinta bukan karena benar-benar cinta melainkan hanya sebuah rasa penasaran yang ingin membuat diriku yang tak mudah jatuh cinta menjadi luluh terhadapmu. Atau yang lebih mengerikan, aku hanya dijadikan bahan pertaruhan dengan sahabat-sahabatmu.
Aktivitas yang kita jalani berduapun ternyata tak benar-benar kamu nikmati. Perjalanan-perjalanan yang kita lalui pun ternyata tidak lebih sebagai hiburan bagi hatimu yang sepi. Diriku hanya di jadikan pengisi hatimu yang kosong bukan pengisi separuh kehidupanmu.
Pelukan dan genggaman tanganmu ternyata hanya agar aku yakin terhadapmu saja. Terhadap janji-janjimu saja. Tidak lebih.
Tapi, aku terlanjur jatuh cinta padamu. Aku belajar pada perjuanganmu saat membuatku jatuh cinta. Aku berjuang agar kau tetap bertahan disampingku. Tapi, ternyata aku sadar tak mungkin mampu menghentikan langkah kakimu yang pergi meninggalkanku.
Maka, akhirnya aku hanya bisa merelakan. Menjadikan semuanya sebagai pelajaran.
Terimakasih untuk semuanya.
Melihatmu yang tegar melangkah pergi membuatku berusaha tidak menangis. Setidaknya aku masih bisa tersenyum karena peenah mengenalmu dan pernah merasakan jatuh cinta. Bahkan sampai pada titik yang paling dalam. Terimakasih untukmu yang telah membuatku jatuh cinta lalu pergi meninggalkan luka.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar