Minggu, 01 November 2015

Tak Ada Gunanya Meratapi Kesedihan

Entah ini sudah hari keberapa dari sejak aku mendengar kata PUTUS darimu. Yang aku tahu, hari-hariku menjadi lebih sepi, tak ada semangat untukku menjalani hari.

Untuk hari ini pun entah sudah berapa kali aku mengetik kata "selamat pagi", "jangan lupa makan". Namun, kata-kata itu hanya berakhir di draft saja tak pernah benar-benar aku kirimkan padamu. Entah sudah berapa kali juga aku membuka kontak namamu di hapeku yang masih tersimpan spesial namun aku tak mampu untuk menelponmu. Sebenarnya, aku ingin sekedar menanyakan kabarmu disana. Tapi, kenyataan bahwa kita tak lagi memiliki ingatan selalu saja menghentikan keinginan itu.

Kalau kamu berpikir aku terlalu lemah mungkin memang ada benarnya. Karena kenyataannya begitu. Aku belum siap untuk kehilanganmu. Perhatian-perhatianmu selalu aku rindukan.

Tapi, aku menyadari bahwa penyesalan itu tak ada lagi gunanya. Membiarkanku larut dalam kesedihan hanya akan menutup jalan orang lain yang telah menunggu untuk memasuki hatiku. Mengisi hari-hariku setelah kepergianmu.

Meratapi kepergian seseorang yang tak mencintaimu hanya akan membuatmu sakit. Akan lebih baik jika setelah kepergianya, kamu memperbaiki diri dan memantaskan diri. Agar kelak orang yang meninggalkanmu menyesal.

Kata-kata itu menguatkanku. Ya, aku akan berusaha bangkit. Aku akan menunjukan padamu bahwa hidup ini akan tetap indah meski tanpamu. Dan jangan pernah kembali padaku suatu saat nanti. Karena esok hari tidak akan kamu temukan sosokku yang dulu kamu kenal.

Esok hari aku telah berubah. Penyesalanmu dan kehadiranmu mungkin sudah tidak ada gunanya lagi. Karena aku sudah bangkit dari keterpurukan yang kamu ciptakan.

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar