Untukmu yang saat ini
memutuskan untuk meninggalkanku, dengarkan lah ini! Setelah itu kamu boleh
memutuskan untuk pergi.
Bukankah kamu yang dulu
telah mati-matian untuk membuatku jatuh cinta padamu saat aku sedang terpuruk
karena cinta. segala macam cara kamu lakukan hanya agar aku mencintaimu. Tapi,
mengapa kini setelah aku telah
benar-benar jatuh cinta padamu kamu justru memutuskan untuk meninggalkanku? Tak
ingatkah akan perjuangan kita selama ini dalam mempertahankan hubungan ini?
Kenapa kamu hendak menorehkan kembali luka yang sudah mulai mengering? Lalu,
untuk apa kamu mati-matian memperjuangkan agar aku bisa jatuh cinta padamu dulu
jika akhirnya kamu hendak meninggalkan?
Bukankah kamu yang dulu
selalu membuatku tertawa saat aku sedang dilanda kesedihan. Kamu selalu saja
punya cara agar aku tetap bisa tersenyum. Kamu selalu saja punya cara untuk
melakukan itu semua. Tapi, kenapa kini disaat aku telah benar-benar menemukan
kebahagiaanku bersamamu kamu justru hendak meninggalkanku? Mengapa kamu justru
hendak membuatku menangis setelah kamu mati-matian mengusahakan agar aku tetap
tersenyum bahagia? Lalu, untuk apa selama ini kamu selalu saja berusaha
membuatku tersenyum dan tertawa jika akhirnya kamu juga yang membuatku
menangis? Adakah itu semua karena kamu hendak menjadikanku bahan pelampiaasan
atas kekecewaanmu pada cinta lamamu?
Bukankah selama ini kamu
yang sering mengatakan bahwa kamu selalu saja merindukanku saat aku tidak
berada di sampingmu? Kamu selalu saja agar aku berada di sampingmu. Tapi,
kenapa kini saat aku telah benar-benar berada di sampingmu justru kamu hendak
menjauh dariku untuk selamanya? Kenapa kini kata-kata rindu itu tidak keluar
lagi dari bibirmu? Lalu, untuk apa kamu menginginkan aku selalu berada di
sampingmu? Adakah itu semua hanya karena kamu masih merasa kesepian karena
ditinggalkan cinta lamamu? Dan aku, aku hanya kamu jadikan sebagai teman
bercerita saja. Setelah semuanya normal kembali kamu meninggalkanku?
Bukankah kamu juga pernah
mengatakan bahwa kamu hendak menghilangkan rasa sakit karena cinta yang
menderaku? Kamu selalu saja berjanji akan berada disampingku selamanya. Tapi,
kenapa justru kini kamu hendak pergi dari kehidupanku saat aku telah merasa
nyaman berada di sampingmu? Kenapa kamu hendak membuat luka yang lebih
menyakitkan di hatiku? adakah semua janji-janjimu itu hanya bohong belaka?
Sekarang, kamu boleh
memutuskan untuk pergi atau kembali. Kita perjuangkan cinta kita bersama-sama.
Seperti dulu, saat kamu telah berhasil memaksaku untuk jatuh cinta (lagi).
Aku tidak ingin merasakan
sakit hati karena cinta untuk kesekian kalinya. Aku tahu kamupun pasti begitu.
Hati kita sama-sama rapuh jika terus dibiarkan disakiti oleh orang yang justru
kita cintai.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar