Kamis, 16 Juli 2015

Kamu Yang Memaksaku Tuk Jatuh Cinta

Untukmu yang saat ini memutuskan untuk meninggalkanku, dengarkan lah ini! Setelah itu kamu boleh memutuskan untuk pergi.
Bukankah kamu yang dulu telah mati-matian untuk membuatku jatuh cinta padamu saat aku sedang terpuruk karena cinta. segala macam cara kamu lakukan hanya agar aku mencintaimu. Tapi, mengapa kini setelah  aku telah benar-benar jatuh cinta padamu kamu justru memutuskan untuk meninggalkanku? Tak ingatkah akan perjuangan kita selama ini dalam mempertahankan hubungan ini? Kenapa kamu hendak menorehkan kembali luka yang sudah mulai mengering? Lalu, untuk apa kamu mati-matian memperjuangkan agar aku bisa jatuh cinta padamu dulu jika akhirnya kamu hendak meninggalkan?
Bukankah kamu yang dulu selalu membuatku tertawa saat aku sedang dilanda kesedihan. Kamu selalu saja punya cara agar aku tetap bisa tersenyum. Kamu selalu saja punya cara untuk melakukan itu semua. Tapi, kenapa kini disaat aku telah benar-benar menemukan kebahagiaanku bersamamu kamu justru hendak meninggalkanku? Mengapa kamu justru hendak membuatku menangis setelah kamu mati-matian mengusahakan agar aku tetap tersenyum bahagia? Lalu, untuk apa selama ini kamu selalu saja berusaha membuatku tersenyum dan tertawa jika akhirnya kamu juga yang membuatku menangis? Adakah itu semua karena kamu hendak menjadikanku bahan pelampiaasan atas kekecewaanmu pada cinta lamamu?
Bukankah selama ini kamu yang sering mengatakan bahwa kamu selalu saja merindukanku saat aku tidak berada di sampingmu? Kamu selalu saja agar aku berada di sampingmu. Tapi, kenapa kini saat aku telah benar-benar berada di sampingmu justru kamu hendak menjauh dariku untuk selamanya? Kenapa kini kata-kata rindu itu tidak keluar lagi dari bibirmu? Lalu, untuk apa kamu menginginkan aku selalu berada di sampingmu? Adakah itu semua hanya karena kamu masih merasa kesepian karena ditinggalkan cinta lamamu? Dan aku, aku hanya kamu jadikan sebagai teman bercerita saja. Setelah semuanya normal kembali kamu meninggalkanku?
Bukankah kamu juga pernah mengatakan bahwa kamu hendak menghilangkan rasa sakit karena cinta yang menderaku? Kamu selalu saja berjanji akan berada disampingku selamanya. Tapi, kenapa justru kini kamu hendak pergi dari kehidupanku saat aku telah merasa nyaman berada di sampingmu? Kenapa kamu hendak membuat luka yang lebih menyakitkan di hatiku? adakah semua janji-janjimu itu hanya bohong belaka?
Sekarang, kamu boleh memutuskan untuk pergi atau kembali. Kita perjuangkan cinta kita bersama-sama. Seperti dulu, saat kamu telah berhasil memaksaku untuk jatuh cinta (lagi).
Aku tidak ingin merasakan sakit hati karena cinta untuk kesekian kalinya. Aku tahu kamupun pasti begitu. Hati kita sama-sama rapuh jika terus dibiarkan disakiti oleh orang yang justru kita cintai.

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar