Kamis, 09 Juli 2015

Berbahagialah!

Aku tahu kita memang sudah tidak bisa lagi bersama. Aku menyadari itu semua.
Pergilah! Biarkan aku disini berdiam diri bersama kenangan kita. Aku tidak pernah membenci keputusanmu karena bagiku kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku. Terlalu klise? Biarlah.
Aku disini akan terus mendoakanmu. Mendoakan untuk kebahagiaamu disana.
Berbahagialah dengan dia yang telah membuatmu jatuh hati melebihi cintamu padaku. Berbahagialah dengan dia yang bisa membahagiakanmu karena kenyataannya aku tidak mampu membuatmu bahagia meski aku telah berjuang mati-matian agar kamu bahagia. Berbahagialah disana dengan orang yang selalu berada di sampingmu. Berbahagialah dengan dia. Aku akan bahagia disini.
Jika di sana kamu telah menemukan orang yang telah membuatmu merasa nyaman, maka jangan biarkan sekalipun dia pergi meninggalkanmu. Karena itu rasanya menyakitkan. Seperti apa yang aku alami saat ini.
Jika di sana kamu telah menemukan orang yang telah mengulurkan tangannya untuk kamu genggam, maka jangan biarkan sekalipun dia melepaskan genggaman itu karena rasanya teramat menyakitkan. Seperti itulah yang aku alami.
Jika di sana kamu telah menemukan bahu yang dapat kamu jadikan sandaran, maka jangan biarkan dia pergi barang sesaatpun karena setelah dia pergi rasanya amat memilukan. Ya, seperti itu pula lah yang aku alami.
Jika disana kamu telah menemukan orang yang selalu setia menghiburmu, menghilangkan gundahmu maka jangan biarkan dia untuk berpaling darimu karena rasanya akan lebh menyakitkan. Seperti apa yang aku alami saat ini.
Jika kamu telah menemukan orang yang telah membuatmu benar-benar tulus mencintai maka jangan biarkan dia pindah ke lain hati karena itu akan menyisakan luka yang menganga di hatimu dan itu akan terasa sakit. Sakit sekali. Seperti apa yang aku rasakan saat ini.
Tapi, biarlah aku saja yang mengalaminya dan bukan kamu. Aku berkata demikian bukan untuk meminta rasa kasihanmu. Tidak.
Namun, andaikan kamu tak kunjung menemukan orang yang bisa membuatmu nyaman, maka jangan pernah berpikir untuk kembali padaku karena aku sedang berbahagia saat itu dengan orang yang membuatku nyaman. Kedatanganmu hanya akan menjadi luka untukmu sendiri. Percayalah!
Andaikan kamu tak dapat menemukan orang yang mau mengulurkan tangannya untuk kau genggam, maka jangan pernah sekalipun berpikir untuk datang padaku. Karena saat itu tanganku sedang dalam genggaman orang lain. Kedatanganmu saat itu hanya membuat luka hatimu semakin menganga. Aku tidak ingin hal itu.
Andaikan disana kamu tak mendapatkan bahu yang dapat kaumu jadikan sandaran saat berbagi kisah, maka jangan ada pikiran untuk kembali padaku. Karena saat itu sedang ada yang bersandar di bahuku menceritakan kisah hidupnya. Kedatanganmu hanya akan membuat air matamu tumpah. Aku tidak menginginkan hal itu.
Andaikan disana kamu tidak bisa menemukan orang yang setia dalam segala keadaanmu, maka jangan pernah kembali padaku karena saat itu aku sedang berbagi senyum dengan orang lain. Bukankah akan menyakitkan saat kamu menyaksikan hal itu?
Andaikan di sana kamu pun tak menemukan orang yang mampu membuatmu tulus dalam mencintai, maka jangan pernah hadir lagi di kehidupanku karena saat itu aku sedang bersama dengan orang yang tulus mencintaiku. Aku tidak ingin membuat lukamu semakinmenganga menyaksikan itu semua.
Pergilah! Carilah orang yang menurut pandanganmu sempurna. Karena kenyataannya aku tak bisa menjadi yang sempurna di matamu. Aku akan selalu mendoakanmu agar selalu bahagia seperti aku yang bahagia dengan kehidupan baruku tanpa mu.
Pergilah! Dan jangan pernah berpikir untuk kembali. Berbahagialah dengan keputusanmu!

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar