Aku tahu kita memang sudah
tidak bisa lagi bersama. Aku menyadari itu semua.
Pergilah! Biarkan aku
disini berdiam diri bersama kenangan kita. Aku tidak pernah membenci
keputusanmu karena bagiku kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku. Terlalu klise?
Biarlah.
Aku disini akan terus
mendoakanmu. Mendoakan untuk kebahagiaamu disana.
Berbahagialah dengan dia
yang telah membuatmu jatuh hati melebihi cintamu padaku. Berbahagialah dengan
dia yang bisa membahagiakanmu karena kenyataannya aku tidak mampu membuatmu
bahagia meski aku telah berjuang mati-matian agar kamu bahagia. Berbahagialah
disana dengan orang yang selalu berada di sampingmu. Berbahagialah dengan dia.
Aku akan bahagia disini.
Jika di sana kamu telah
menemukan orang yang telah membuatmu merasa nyaman, maka jangan biarkan
sekalipun dia pergi meninggalkanmu. Karena itu rasanya menyakitkan. Seperti apa
yang aku alami saat ini.
Jika di sana kamu telah
menemukan orang yang telah mengulurkan tangannya untuk kamu genggam, maka
jangan biarkan sekalipun dia melepaskan genggaman itu karena rasanya teramat
menyakitkan. Seperti itulah yang aku alami.
Jika di sana kamu telah
menemukan bahu yang dapat kamu jadikan sandaran, maka jangan biarkan dia pergi
barang sesaatpun karena setelah dia pergi rasanya amat memilukan. Ya, seperti
itu pula lah yang aku alami.
Jika disana kamu telah
menemukan orang yang selalu setia menghiburmu, menghilangkan gundahmu maka
jangan biarkan dia untuk berpaling darimu karena rasanya akan lebh menyakitkan.
Seperti apa yang aku alami saat ini.
Jika kamu telah menemukan
orang yang telah membuatmu benar-benar tulus mencintai maka jangan biarkan dia
pindah ke lain hati karena itu akan menyisakan luka yang menganga di hatimu dan
itu akan terasa sakit. Sakit sekali. Seperti apa yang aku rasakan saat ini.
Tapi, biarlah aku saja
yang mengalaminya dan bukan kamu. Aku berkata demikian bukan untuk meminta rasa
kasihanmu. Tidak.
Namun, andaikan kamu tak
kunjung menemukan orang yang bisa membuatmu nyaman, maka jangan pernah berpikir
untuk kembali padaku karena aku sedang berbahagia saat itu dengan orang yang
membuatku nyaman. Kedatanganmu hanya akan menjadi luka untukmu sendiri.
Percayalah!
Andaikan kamu tak dapat
menemukan orang yang mau mengulurkan tangannya untuk kau genggam, maka jangan
pernah sekalipun berpikir untuk datang padaku. Karena saat itu tanganku sedang
dalam genggaman orang lain. Kedatanganmu saat itu hanya membuat luka hatimu
semakin menganga. Aku tidak ingin hal itu.
Andaikan disana kamu tak
mendapatkan bahu yang dapat kaumu jadikan sandaran saat berbagi kisah, maka
jangan ada pikiran untuk kembali padaku. Karena saat itu sedang ada yang
bersandar di bahuku menceritakan kisah hidupnya. Kedatanganmu hanya akan
membuat air matamu tumpah. Aku tidak menginginkan hal itu.
Andaikan disana kamu tidak
bisa menemukan orang yang setia dalam segala keadaanmu, maka jangan pernah
kembali padaku karena saat itu aku sedang berbagi senyum dengan orang lain.
Bukankah akan menyakitkan saat kamu menyaksikan hal itu?
Andaikan di sana kamu pun
tak menemukan orang yang mampu membuatmu tulus dalam mencintai, maka jangan
pernah hadir lagi di kehidupanku karena saat itu aku sedang bersama dengan
orang yang tulus mencintaiku. Aku tidak ingin membuat lukamu semakinmenganga
menyaksikan itu semua.
Pergilah! Carilah orang
yang menurut pandanganmu sempurna. Karena kenyataannya aku tak bisa menjadi
yang sempurna di matamu. Aku akan selalu mendoakanmu agar selalu bahagia
seperti aku yang bahagia dengan kehidupan baruku tanpa mu.
Pergilah! Dan jangan
pernah berpikir untuk kembali. Berbahagialah dengan keputusanmu!
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar