Jumat, 03 Juli 2015

Mencintai Dalam Diam


Sebelum aku benar-benar memilikimu sungguh aku sering merasa tersiksa dengan perasaan yang aku alami. Perasaan yang tak pernah tersampaikan.  Setiap malam aku memikirkan orang yang belum tentu memikirkanku hingga aku kesulitan memejamkan mata karena setiap hendak memejamkan mata selalu saja wajahmu membayang di pelupuk. Untuk melakukan pekerjaan apapun aku selalu saja kesulitan untuk menguasai konsentrasiku karena memang pikiranku telah terbagi untuk memikirkanmu. Aku selalu saja tersiksa dengan rasa yang belum sempat aku ungkapkan. Aku selalu saja terkekang oleh rindu yang belum tersampaikan. Rindu pada orang lain.
Tapi, keadaan itu berubah setelah aku mendapati hal yang mengejutkan bahwa kamu benar-benar mengungkapkan rasa yang sama aku rasakan. Saat itu aku serasa menjadi orang yang paling bahagia dan kebahagiaan itu berlanjut hingga sekarang. Saat kamu mengungkapkan perasaanmu padaku maka saat itu rasanya aku ingin terbang ke angkasa untuk sekedar menanyakan kebenaran apa yang aku alami pada bulan atau bintang-bintang. Tapi, saat melihat wajahmu di hadapanku rasanya aku telah menemukan bulan dan bintang itu sedang mengangguk dengan tersenyum. Aih, inikah yang dinamakan kebahagiaan cinta?
Aku tidak menyangka bahwa kamu memiliki rasa yang sama padaku karena aku sering mendapatimu acuh terhadapku saat kita saling berpapasan. Tapi, itu tidak penting. Setidaknya, sekarang setelah aku mendapatkan hatimu aku sudah bisa tidur dengan lelap untuk memimpikanmu. Ucapan selamat malam darimu telah menjadi mantra yang membuatku ingin segera terlelap dan lebih bersemangat saat terbangun. Hatiku telah jauh lebih tenang dan tentram. Inikah yang dinamakan keajaiban cinta?
Yang paling utama aku tidak lagi harus mencintaimu dalam diam seperti halnya yang aku lakukan sebelum ini.
Mencintai seseorang dalam diam ternyata lebih berat dari apa yang aku bayangkan. Aku kira meskipun dengan diam aku akan bisa mencintaimu dengan bahagia tapi ternyata tidak. Mencintai dalam diam ternyata lebih susah dijalankan.
Aku sering dilanda cemburu saat aku menyaksikan kamu sdang berdekatan dengan orang lain, aku merasa cemburu saat kamu sedang berbicara serius dengan orang lain dan diselingi sedikit tawa. Saat itu rasanya aku ingin mengetahui apa yang sedang kalian bicarakan. Aku ingin menegtahui siapa yang sedang kamu ajak bicara itu. Padahal, saat itu aku bukan siapa-siap dalam hidupmu. Aku hanyalah orang yang mencintaimu dalam diam tanpa pernah terungkapkan. Dan cemburu pada orang yang bukan milik kita adalah hal yang menyakitkan. Rasanya merepotkan jika aku harus cemburu pada setiap orang yang dekat denganmu.
Aku sering dilanda rindu saat sehari saja aku tidak bertemu denganmu. Padahal aku bukan siapa-siapa dalam hidupmu dan kamu pun sebaliknya. Aku hanyalah orang yang mencintaimu dalam diam. Saat itu aku bertanya pada orang-orang terdekatmu dan mereka hanya memberikan jawaban dengan raut wajah sejuta Tanya. Rasanya ada sesuatu yang hilang saat tidak bisa menemukanmu. Tapi, sekali lagi aku hanya pecinta mu dalam diam tanpa pernah kamu tahu jadi mana mungkin aku menyampaikan rindu yang menyiksaku.
Aku sering merasa sakit hati saat semua perhatian yang diam-diam aku berikan padamu tak pernah kamu hiraukan.
Memang benar-benar berat jika harus mencintaimu dalam diam. Maka, saat ini aku telah menjadi orang yang paling bahagia karena mendapati orang yang aku cintai dalam diam ternyata merasakan hal yang sama.
Tapi, bukan berarti setelah aku mendapatkanmu lantas rasa cemburu, rindu dan sakit hati itu tak pernah ada. rasa itu tetap ada dan menjadi hiasan hubungan kita. Hanya saja sekarang semua rasa itu sudah terungkap dan tak lagi hanya aku yang merasakannya tetapi kita yang merasakannya. Semoga saja selamanya akan tetap menjadi kita. Kita dan cinta yang selalu saling mengungkapkan kebahagiaan. Terimakasih untuk kamu yang telah sama-sama mencintai dalam diam atas nama kepercayaan.

***

                                                    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar