Memang, seharusnya aku menyadari semuanya dari awal--bukan saat ini. Harusnya, aku menyadari dan mampu merasakan bahwa kehadiranmu bukan untukku. Saat aku menyadarinya saat ini rasanya semua sudah sedikit terlambat. Aku telah menjatuhkan hati pada tempat yang salah.
Harusnya, aku menyadari bahwa kedekatan antara kita tak bisa di artikan kita akan bersama selamanya. Karena memang kenyataannya begitu. Namun, betapa bodohnya diriku yang telah memendam rasa padamu. Betapa konyolnya aku yang telah menjatuhkan hati padamu. Itu semua salahku. Aku hanya berharap lebih pada hubungan kita. Walau memang pernah terucap kata cinta dari bibirmu namun bukan berarti kita akan tetap bersama.
Kenyataannya, kini kamu memilih hati yang lain untuk menjadi trmpat berlabuh. Seolah dengan tanpa beban apapun. Sementara aku masih belum siap menerima kenyataan bahwa kamu bukan untukku.
Ternyata, janji-janji yang pernah kamu ucap hanya pemanis bibir belaka. Kata-kata romantis yang sering terlontar dari bibirmu hanya bualan belaka. Dan hubungan kitapun ternyata tak benar-benar kamu inginkan.
Kamu hanya menjadikanku pelampiasan belaka karena kekecewaanmu pada orang lain. Setelah hatimu pulih kamu memilih hati yang lain sebagai tambatan. Kamu tidak jauh berbeda dengan mereka yang juga pernah menyakitiku. Walaupun aku mengira kamu berbeda ternyata dugaanku salah.
Harusnya, memang aku menyadarinya dari awal bahwa kamu tidak benar-benar mencintaiku. Atau mungkin selama ini hanya aku saja yang terlalu berlebihan menanggapimu. Aku tidak pernah belajar pada pengalamanku bahwa orang yang terbiasa mengumbar janji biasanya juga pandai mengingkarinya. Itulah kesalahanku. Aku selalu saja terbuai oleh janji-janji manis yang melenakan. Aku tidak akan memaksamu untuk tetap tinggal disini. Karena memang kamu telah memilih hati yang lain sebagai sandaran.
Harusnya, aku mengetahuinya sejak awal bahwa memang cintamu bukan untukku. Namun, apa daya aku hanyalah orang yang terlalu sering merasakan sakit hati. Lalu apakah salah jika aku mempercayaimu dengan sejuta janji?
Walaupun akhirnya aku tahu takdirmu bukan denganku. Cintamu bukan untukku. Dan pilihanmu bukan aku.
***